VIVAnews – Putus cinta, terkena PHK, tidak lolos seleksi masuk kerja, atau baru melahirkan dapat memicu depresi bila wanita tidak mampu mengelola kesedihan yang dialami. Depresi, selain membuat suasana hati terpuruk, juga bisa menimbulkan pikiran untuk melakukan aktivitas fatal yang merugikan diri sendiri.
Wanita harus lebih waspada pada gangguan psikologis ini, sebab lebih rentan mengalaminya dibandingkan pria. Kaum hawa lebih berisiko karena faktor hormonal serta perbedaan karakteristik dengan kaum pria, walau kriteria depresi pada prinsipnya sama untuk semua jenis kelamin, dikutip dari laman Litbangdepkes.go.id.
FaktaDepresi yang terjadi pada wanita terbukti telah menyebabkan banyak faktor risiko. Penyebab timbulnya keadaan ini, khususnya wanita, antara lain stres, keturunan, fluktuasi hormon, kimia otak, penyakit, bahkan sampai kekurangan gizi. Selain itu, masih banyak lagi faktor yang memicunya.
JenisSatu dari delapan wanita - di beberapa titik dalam kehidupan mereka - akan mengalami depresi klinis. Depresi dapat mengambil bentuk berbeda-beda. Misalnya depresi berat, depresi atipikal, dysthymia, dan depresi postpartum.Ada beberapa gangguan lainnya yang menyebabkan keadaan psikologis pada wanita, termasuk gangguan dysphoric premenstrual, gangguan bipolar, gangguan afektif musiman dan gangguan penyesuaian. Mendiagnosis jenis depresi seorang wanita akan membantu bagaimana membuat perencanaan pengobatan yang efektif.
Tanda dan gejalaAda sejumlah tanda dan gejala bila seorang wanita mengalami depresi klinis. Perubahan nafsu makan, tidak bersemangat, dan pola tidur yang buruk dapat menunjukkan adanya gejala depresi.Lekas marah, kurang konsentrasi, menarik diri dari kelompok, menyimpan perasaan benci, dan punya pikiran bunuh diri, juga merupakan tanda depresi. Beberapa wanita bahkan sampai merasa tidak berharga, kehilangan harapan, dan penurunan libido.Seorang wanita yang merasakan tanda dan gejala semacam itu harus menyampaikan secara rinci kepada orang terdekat atau psikolog agar mereka dapat membuat pertimbangan pilihan pengobatan.
Pengobatan alamiUntuk kasus depresi ringan hingga sedang, sebenarnya Anda dapat menanganinya seorang diri secara alami. Cobalah mengubah gaya hidup Anda. Perubahan gaya hidup biasanya dapat membantu mengurangi stres dan depresi. Misalnya, lakukan olahraga, meditasi, perubahan pola makan, dan konsumsi suplemen.
PeringatanBila Anda telah menggunakan suplemen atau herbal untuk menangani depresi, sebaiknya Anda menginformasikannya kepada penyedia layanan kesehatan, bila suatu saat pergi ke ahli kesehatan.Sebab, beberapa herbal dan suplemen dapat mengganggu atau mempengaruhi pemberian resep obat dari penyedia layanan kesehatan.Untuk depresi berat, ini membutuhkan perawatan medis. Peratawan ini penting dilakukan untuk membantu sekaligus mencegah agar depresi tidak kambuh. (pet)
VIVAnews – Kam, 27 Jan 2011 12.02 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar